Poem · Writing Session

Universe

She said she seeks the kind of love that
sends her into the furthest reach
of the universe—
the kind of love that would leave
stardust behind its trails;
the kind of love that would begin from nothing,
and transform into everything
in a single moment as brilliant
as a supernova.

Originally written for a writing prompt sent by @larasatidamar_

Poem · Writing Session

Outlived

Maybe what they say is true

Maybe stars that burn the brightest

tend to die the quickest.

Maybe this is the end of my crusade,

now that I’ve outlived my usefulness;

a carcass whose insides have long died,

latching desperately on the last shred of memories

it has from when it was alive

Journal

Deconstructing Ephemerality

The other day, I watched “How to Make Millions Before Grandma Dies” with my friends. What started as a simple after-office outing turned into a hot mess of us crying in the cinema, and understandably so.

Now, I don’t want to risk spoiling the movie, and this post is not about how good the movie is (it was good!). Rather, it’s about the thoughts that started swirling in my head after watching the movie.

Continue reading “Deconstructing Ephemerality”
Short Story · Writing Session

Setelah Musim Dingin Berlalu (3)

—a Polaris Musim Dingin after story.

“Akari-san!”

Perempuan yang baru saja memanggil namaku bergegas menghampiri. Roda koper putihnya berderak melintasi aspal yang tidak rata. Belum ada setahun sejak terakhir kami berjumpa, tapi rasanya sudah lama sekali aku tidak melihat Nishijima Misaki.

“Maaf, kau sudah lama menunggu?” sambutku sambil membantunya menggeret koper ke sisi lain jalan.

Misaki menggeleng, kemudian tersenyum sangat lebar. “Kyou-san tidak ikut?”

Photo by Hyeim Jang on Unsplash
Continue reading “Setelah Musim Dingin Berlalu (3)”
Short Story · Writing Session

Setelah Musim Dingin Berlalu (2)

—a Polaris Musim Dingin after story.

“Jadi, kau memutuskan untuk berhenti?”

Ryuji terkekeh, kemudian terdiam untuk beberapa saat sampai aku memeriksa ponselku untuk memastikan kami masih tersambung. Dia baru kembali bersuara ketika aku memanggil namanya kembali.

“Iya. Lucu juga, ya? Kukira setelah aku mendapatkan pekerjaan, aku akan bekerja di sini untuk waktu yang sangat lama,” ujarnya dengan lesu. “Tapi kau tahu, Akari-san? Beberapa minggu yang lalu aku bertemu dengan salah seorang teman lamaku, dan setelah mendengar tawarannya bergabung dengan perusahaannya, kurasa aku akan mengiyakannya.”

Continue reading “Setelah Musim Dingin Berlalu (2)”
Journal

Menyambut 2023

Halo.

Jujur, aneh rasanya membuka blog ini lagi setelah sekian lama vakum posting. Bagaimana tidak? Terakhir kali ada tanda-tanda kehidupan di blog ini, ya sekitar setahun yang lalu. Kalau ditanya apakah masih ada pembaca yang mau membaca ocehanku di sini, aku juga kayaknya nggak bisa jawab.

Tahun sudah berganti, dan berhubung banyak banget teman-teman pembaca yang DM aku di Instagram dan nanyain kabarku: kabarku baik. 

Tahun lalu mungkin nggak sepenuhnya berjalan dengan lancar; aku sama sekali nggak produktif nulis, sempat stress juga dengan kerjaan kantor yang berubah drastis karena akunya dipindahtugaskan, dan masih banyak lagi kejadian-kejadian yang lumayan membuat pusing. Tapi aku masih di sini—masih hidup (untungnya), masih berjuang, dan masih mencoba menulis meski banyak banget halangannya.

Continue reading “Menyambut 2023”
Article · Journal

Perihal Rasa Malas

Belakangan ini, saya lagi nggak mood nulis.

Kalau ditanya kenapa, alasannya banyak: kerjaan yang menggunung, baju kotor yang menunggu dicuci, bahan makanan yang menanti dimasak. Kalau saya diberi waktu untuk menjelaskan kenapa saya nggak mood nulis, saya rasa saya bisa menghabiskan setengah jam sendiri untuk mencoba menjelaskannya.

Tapi, terlepas dari jawaban yang keluar dari mulut saya, alasan yang sebenarnya ternyata jauh lebih sederhana dari yang orang-orang pikirkan: saya malas.

Photo by Thom Milkovic on Unsplash

Malas apa? Ya malas menulis. Malas memikirkan premis cerita baru. Malas menjalani proses riset yang bukan main panjangnya. Malas merunutkan ide dan adegan cerita. Malas menghabiskan cuti untuk menulis draf satu naskah. Malas melakukan swasunting. Malas mengirimkan naskah ke penerbit. Malas menunggu catatan revisi dari editor. Malas menentukan judul, menulis blurb buku, dan malas berdiskusi panjang untuk menentukan konsep desain sampul buku.


Continue reading “Perihal Rasa Malas”
Announcement · Journal

Of How Celebrating the Fallen Leaves Came into Existence

It certainly feels like it has been forever since the last time I posted here on my blog. And I never expected my next blog post after taking a long time off would be about a new book, either!

Yes, you read that right. I will be releasing a new book soon, and I am very excited (and also terrified to death) because of it. I’ve been teasing the existence of this project on my Instagram and Twitter for quite a while, but now that I have received a physical copy in hand, I can’t say I’m entirely cool with it.

Lo and behold, my 5th book (or 6th if you include the independently published, limited edition Maybe Everything booklet that I made several years ago), Celebrating the Fallen Leaves.

Continue reading “Of How Celebrating the Fallen Leaves Came into Existence”